CERPEN (Janda)
Janda…….
Jhon Fawer S
Sudah
hampir sepuluh tahun lebih dia ditinggal pergi oleh suaminya, terlebih anak
yang ditinggal sang suami masih bayi masih dalam beberapa hari si anak lahir
sang ayah telah pergi meninggalkannya. Rukmina adalah nama si janda dengan
perawakan kecil dan mungil harus tabah menghadapi semua ini meskipun ini
terlalu berat baginya terlebih bagi anaknya yang belum mengenal siapa
sebenarnya ayahnya.Gerimis siang itu membuat Rukmina tak bisa beraktivitas,
sehingga dia duduk termenung berharap gerimis segera redah, ntah kenapa Rukmina
masih selalu teringat dengan masa lalunya
Secarik
foto suami Rukmina masih tetap disimpan berharap suatu kelak apabila sianak
menayakan siapa ayahnya, Rukmina mampu menujukkannya foto itu telah mulai usang
karena rukmina menyimpannya dalam lemari miliknya, supaya dia tidak
mengingat-ingat mantan kekasihnya dulu dan air matanya tidak berjatuhan
berjatuhan secara percuma, memang terlalu berat bagi Rukmina untuk melupakan
kenangan manis bersama suaminya, maklum mereka sudah kenal semenjak SMP. Dan
jalinan kasih sayang pun terjalin dalam waktu yang cukup lama.
Delapan
tahun bukanlah waktu yang singkat, tapi
rukimina telah menjalin hubungan itu bersama Parjo sang suami, layaknya dalam
pasangan mempunyai agan dan cita, Rukmina pun berharap mereka berdua adalah
pasangan yang sakinah, dan hidup semati dan berharap mereka panjang umur sampai
beranak cucu nantinya, tapi kenyataan lain rukmina harus menerima ditinggal
sang suami dalam waktu yang relative singkat, malang nasib Rukmina tapi apa
boleh buat dia harus tabah menghadapi ujian hidup ini.
Tak
terasa senja telah tiba dan hampir malam tetapi Rukmina masih tepap diam dan
duduk termenung, dan mengeluarkan air mata memikiri nasibnya yang begitu
malang, belum sempat setahun berumah tangga suaminya harus pergi meninggalkan
dia, suaminya meninggal terlalu mudah dan tidak sempat meninggalkan pesan
kepada sang istri. Bilang saja nama suaminya parjo. Parjo meninggal tanpa
sebab, tetangga parjo pun terheran-heran mendenggar kabar meninggalnya suami
rukmina. Karena Parjo bisa dikatakan cukup sehat dan tidak pernah mengeluh
dalam masalah kesehatan, maklum Parjo cukup dikenal tempat tinggalnya, karena
dia termasuk orang yang pekerja keras dan sangat ramah sehingga warga kampung cukup
mengenal Parjo.
Rukmina
kina tinggal dengan anak semata wayangnya dia harus bekerja keras untuk
keperluan sehari-hari mereka, dulu rukmina yang tinggal di sebuah kota besar
tetapi karena ada lagi sang suami maka Rukmina harus pulang kampung terlebih semenjak
ditinggal suami dia sering sakit-sakitan belum lagi biaya hidup dikota
sangatlah besar, sebenarnya rukmima sangatlah malu untuk pulang kampong dia
malu dengan posisi dia seorang janda muda, tetapi karena beban hidup yang
begitu sulit Rukmina tidak bisa lagi gengsi.
Orang
tua Rukmina pun sangat terpukul dengan kondisi ini, melihat anak gadisnya
menjanda pada usia muda, bagi setiap orang tua tidak ada yang rela melihat
anaknya harus menderita demikian juga dengan orang tua rukmina, orang tua Rukmina
berusaha mencari pasagan suami untuk sang anaknya, tetapi Rukmina tetap saja
tidak mau, meskipun telah banyak yang datang untuk melamar dia,
Rukmina
yang mempunyai pendirian teguh, harus menghadapi kecaman dari sang ayah yang
tidak mau menuruti kata hati orang tua, terpaksa Rukmina dengan si bayi kecil
harus bberangkat kesuatu kota untuk mencari kehidupan, rencana orang tua
rukmina yang ingin menikahkan dia kembali seolah bencana bagi hati rukmina.
Sehingga rukmina harus pergi kekota.
rukmina
tak tega melihat anak semata wayangnya harus memiliki ayah tiri yang belum
tentu menyanyangi anak rukmina, dengan berat hati rukmina harus menelusuri
kota-kekota untuk mencari sesuap nasi yang dapat mereka makan bersama anaknya.
Rukmina tak ingin jadi beban bagi kedua orang tuanya dan keluarganya. Sehingga
dia harus pergi lagi untuk meninggalkan kampung halamannya, meski masih ada
keluarganya yang masih ingin tetap Rukmina tinggal dikampung, tapi toh juga dia
tetap tidak mau, dia tidak ingin lagi menikah dia takut orang tuanya selalu
ingin menjodohkan dia, apabila Rukmina masih tetap saja dikampung.
Air
mata selalu menghiasi hari-hari Rukmina, dia tak tahu kemana dia harus pergi
terlebih kebutuhan si anak sangatlah besar, hal itulah membuat hati rukmina
semakin larut dalam kesedihan, dia seolah sebatang kara dalam dunia ini,
keluarganya seolah tak mempedulikannya hanya karena persoalan sepele, hanya
gara-gara Rukmina tak mau berkeluarga lagi. Padahal dia dulu adalah anak yang
cukup disayang, tapi keadaan sudah berubah, terlebih lagi orang tua Rukmina
dulu sangat tidak setuju ketika dia harus menikah dengan Parjo sang kekasih. Maklum
parjo hanyalah tamatan SMA yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, dia lebih
sering mengangur daripada kerja. Tapi karena perasaan Rukmina yang sudah
terlanjur sayang kepada sang suami, dia bertekad harus menikah denganya
meskipun kedua orang tuanya menghalanginya.
Kini
hatinya hancur bagai keping-keping, seolah dia sudah putus asa dalam hidup ini,
tetapi berkat anak semata wayangnya dia menjadi wanita yang cukup optimis dan
berharap dia kelak dapat menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya. Rukmina
bukanlah wanita yang mudah mengalah tetapi dia seorang wanita yang punya
pendirian teguh.
Tak
terasa waktu begitu cepat berlalu, Rukmina yang dulunya selalu larut dalam
kesedihan kini berubah menjadi sebuah kebahagiaan mehihat perkembangan anaknya
yang begitu cepat, rukmina yang dulunya hanya pedagang asongan demi kebutuhan
hidupnya dan anaknya kini dia telah mampu membuka warung kecil, itu semua
berkat kegigihanya menabung sedikit demi sedikit, dengan harapan dia kelak
dapat memenuhi kebutuhan si anak saat dia beranjak dewasa. Rukmina pun tak
mengenal lelah dia harus menabung untuk anaknya, supaya anaknya tidak jauh
ketinggalan dari teman sebayanya.
Komentar
Posting Komentar