Kecamatan Parmaksian Apresiasi Worshop Film Tingkat Pelajar di Tobasa.
Kamis, 19 Februari 2013 bertepatan pada hari raya Imlek namun tidak mematahkan semangat peserta workshop film yang dilakukan oleh Rumah Karya Indonesia di Aula Kantor Kecamatan Parmaksian Kab. Tobasa, kegiatan ini dilakukan mulai pukul 10:00 wib, dan diawali dengan kata sambutan mewakili Karang Taruna Parmaksian yakni Aksara Manurung.
Pada kesempatan kali ini Aksara Manurung selaku tuan rumah
sangat mengapresiasi kegiatan workshop film yang dilakukan di Tobasa meskipun
banyak rintangan namun semangat untuk bona pasogit menjadi spirit untuk
kegiatan kali ini sebagai upaya peningkatan daya kreatifitas pelajar dia juga
menambahkan bahwa kegiatan ini terselenggaara atas bantuan Efendi Napitupulu
yang sedang duduk di DPRD Kab. Tobasa .Peserta yang hadir pada worshop film
kali ini sebanyak 18 Orang dari dua sekolah yang berbeda yakni sekolah SMA
Negeri 1 Parmaksian dan SMA Parulian
Acara kemudian dilanjut dengan kata sambuta mewakili RKI Jhon Fawer Siahaan
dalam sambutannya mengatakan bahwa worskhop kali merupakan sebuah upaya untuk
berbagi bagi pelajar di Sumatera Utara dan Parkmasian merupakan sebuah kota
ketiga setelah kota Parapat dan Siantar, harapnya dengan adanya worshop film ini
memunculkan sineas muda dari Tobasa, meskipun workshop kali sangat kurang namun
harapanya pada kesempatan kali ini mereka sudah mamahami dasar-dasar film dan
untuk selanjutnya RKI siap membantu bagi yang minat untuk mengembangkannya
lebih jauh.
Setelah workshop selesai pada akhir acara peserta melahirkan
tiga naskah film pendek dari masing-masing sekolah yakni SMA Negeri 1
Parmaksian berjudul “Panortor” , SMA Parulian memproduksi film yang berjudul “Limbah”,kedua film tersebut diangkat dari
murid kedua sekolah tersebut Panortor bercerita tentang semangat dua anak gadis
Parmaksian yang berupaya untuk membangkitkan kebudayaan lokal yakni tor-tor
namun banyak mengalami rintangan dengan tidak mempunyai masa depan dan tempat
ruangan untuk latihan untuk mereka pun tidak terfaslitasi, dan cerita kedua
bercerita tentang limbah yang berdampak pada lingkungan mereka dimana hasil
pertanian mereka berkurang dan ternak mereka banyak yang mati dan limbah
tersebut cukup mengganggu kehidupan sekitar.
Ori Semloko selaku manager produksi didampingi Andi Siahaan
selaku Sekretaris mengatakan bahwa mengingat semangat adek-adek, kegiatan
seperti ini perlu dilakukan demi mewujudkan sebuah festival film tingkat
pelajar Sumatera Utara, dan harapannya semua elemen organisasi yang mendukung
kegiatan ini, tetap semangat untuk mendukung kegiatan selanjutnya demi
meenciptakan generasi muda yang kaya kreativitas dan mampu mengangkat kemajuan
daerahnya masing-masing
Komentar
Posting Komentar