Dokan Arts Festival Semangat Baru untuk Pariwisata Tanah Karo.


Sumatera Bercerita.Sabtu, 07 Februari 2015 menjadi semangat baru bagi warga desa Dokan betapa tidak sekumpulan pemuda bergerak bersama untuk menggelar sebuah kegiatan Pra Event Dokan Arts Festival meskipun pra event namun kegiatan ini cukup meriah, antusias para pengunjung mulai memadai desa dokan mulai pukul 10: 00 wib.
Beberapa komunitas yang terlibat dalam kegiatan ini yakni Komunitas Rumah Karya Indonesia, Simalem Arts, KoFi Sumut, dan beberapa individu seperti Brevin Taringan dan Maharani Taringan. Acara ini dibuat sebagai wujud kepedulian anak muda terhadap kearifan lokal yang kurang di perhatikan.
Beberapa acara digelar dalam kegiatan ini mulai dari gotong royong bersih-bersih kampung  dilanjutkan dengan melukis bersama anak-anak Dokan serta menulis puisi anak-anak Dokan cukup senang dengan acara tersebut sebab kegiatan seperti ini sangat jarang mereka jumpai di kampungnya sendiri sebelum mengggambar mereka diajari terlebih dahulu oleh Salomo Fedrico Purba selaku koordinator menggambar dalam kegiatan ini dalam penjelasannya menggambar bukanlah hal yang kaku namun menggambar adalah hal yang bebas  bukan hanya pemandangan saja yang dapat di gambar namun semua hal bisa di lukis.

Lebih lanjut lagi dalam hal menulis puisi anak-anak diajak bercerita lewat puisi tentang Kampung halaman kegiatan ini bertujuan supaya anak-anak bisa mengetahui kondisi kampung dan sedikit pemahaman tentang Sastra. Acara Dokan Arts Festival yang bakal diselenggarakan bukan Mei nanti tetap memakai konsep Pra event dokan Festival dimana keterlibatan masyarakat lokal sangat diharapkan dalam festival nantinya.
Yang tidak kala menarik dalam Pra Event Dokan Arts Festival kali ini adalah saat penapilan pada puncak acara yakni pada malam hari yang dimulai pukul 19:00 wib yakni dimulai dengan pemutaran film lokal yang berjudul film Nggara yakni sebuah film lokal yang bercerita tentang Silat Karo, dalam pemutaran film pada kali itu turut serta hadir sutradara film tersebut yakni Ori Semloko, Ori Semloko mengatakan bahwa film ini dibuat atas kecintaan terhadap budaya lokal dan film sebagai upaya untuk memperkenalkan kekayaan budaya Karo kepada masyarakat umum baik di tingkat lokal maupun nasional.
Hadirnya film tersebut mendapat respon yang menarik dari masyarakat lokal sebab sudah banyak masyakat yang sudah lupa terhadap cerita yang diangkat dalam film seperti “ndikkar” silat karo papar Hanna taringan.Disamping pemutaran film ada juga pertunjukan musik dari Maharani Tarigan dan Simalemt Art dan tari yang di tampilkan oleh karang taruna Dokan.
Tampilnya Brevin Taringan kolaborasi dengan nande-nande ( Ibu)  Dokan dalam penampilan “Nutu Lesung” sebuah perform tata cara pembuatan cimpa. Hal inilah yang menjadi keberuntungan bagi pengunjung pra event dokan Arts festival sebab Nutu Lesung sudah sangat jarang di jumpai dalam perform seni di tanah Karo dalam penutup acara membawa Pra Event Dokan Festival semakin meriah dan menggugah penonton dan perlu diketahui bahwa Dokan Arts Festival merupakan sebuah gagasan dari Brevin sendiri yakni untuk mengangkat pariwisata Dokan yang selama ini hanya penonton dan harapannya  bahwa kedepannya Dokan menjadi sebuah event tahunan dan mampu mengangkat tingkat ekonomi Dokan.


Komentar

Postingan Populer