Keramba Jala Apung Perparah Pencemaran Danau Toba
MEDAN (EKSPOSnews): Lembaga Kepedulian Konsumen Indonesia mengungkapkan, aktivitas usaha pembudidayaan ikan di keramba jaring apung di perairan Danau Toba, Sumatera Utara berpotensi memperparah pencemaran limbah di danau itu.
"Jumlah keramba jaring apung di perairan Danau Toba saat ini diperkirakan sudah mencapai ribuan," kata Ketua Lembaga Kepedulian Konsumen Indonesia Aman Situngkir di Medan, Rabu 15 Augustus 2012.
Menurut dia, setiap hari ikan di dalam keramba tersebut diberi pakan yang mengandung bahan kimia.
Sebagian pakan ikan yang ditebar di keramba itu dipastikan larut di dalam air dan mencemari beraneka jenis biota di dalam danau tersebut.
LKKI memperkirakan volume pakan ikan yang ditebar ke dalam sejumlah keramba jaring apung di Danau Toba mencapai ribuan ton.
"Salah satu indikator untuk memastikan bahwa Danau Toba sudah tercemar limbah mengandung bahan kimia dapat dilihat dari peningkatan pertumbuhan enceng gondok di sebagian penjuru danau itu," ucap dia.
Menurut dia, pemerintah daerah di sekitar kawasan Danau Toba perlu segera mencabut surat izin usaha budidaya ikan di danau terbesar di Asia itu.
Pencabutan izin usaha budidaya ikan dalam keramba jaring apung merupakan solusi untuk meminamlisir kasus pencemaran lingkungan di perairan Danau Toba.
Disebutkannya, salah satu perusahaan pemegang izin usaha budidaya ikan di Danau Toba saat ini adalah PT Aquafarm Nusantara.
Perusahaan penanaman modal asing ini sudah enam tahun membudidayakan ikan nila di Danau Toba.
Dia juga mendesak Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara agar mengumumkan secara transparan ke publik tentang kondisi riil tingkat pencemaran air di Danau Toba.
"Danau Toba harus diselamatkan dari ancaman pencemaran lingkungan, sebelum menimbulkan dampak buruk yang dapat merugikan masyarakat," ujarnya.
Keberadaan Danau Toba dengan panorama yang indah, katanya, lebih tepat dikembangkan dan dikemas secara baik agar menjadi pusat wisata yang benar-benar menarik dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara.
Dikatakannya, kedulian pemerintah bersama para pemangku kepentingan membenahi kawasan wisata Danau Toba dipastikan akan mampu memberi dampak positif secara nyata bagi masyarakat setempat, industri jasa pariwisata dan devisa. (antara)
SUMBER
"Jumlah keramba jaring apung di perairan Danau Toba saat ini diperkirakan sudah mencapai ribuan," kata Ketua Lembaga Kepedulian Konsumen Indonesia Aman Situngkir di Medan, Rabu 15 Augustus 2012.
Menurut dia, setiap hari ikan di dalam keramba tersebut diberi pakan yang mengandung bahan kimia.
Sebagian pakan ikan yang ditebar di keramba itu dipastikan larut di dalam air dan mencemari beraneka jenis biota di dalam danau tersebut.
LKKI memperkirakan volume pakan ikan yang ditebar ke dalam sejumlah keramba jaring apung di Danau Toba mencapai ribuan ton.
"Salah satu indikator untuk memastikan bahwa Danau Toba sudah tercemar limbah mengandung bahan kimia dapat dilihat dari peningkatan pertumbuhan enceng gondok di sebagian penjuru danau itu," ucap dia.
Menurut dia, pemerintah daerah di sekitar kawasan Danau Toba perlu segera mencabut surat izin usaha budidaya ikan di danau terbesar di Asia itu.
Pencabutan izin usaha budidaya ikan dalam keramba jaring apung merupakan solusi untuk meminamlisir kasus pencemaran lingkungan di perairan Danau Toba.
Disebutkannya, salah satu perusahaan pemegang izin usaha budidaya ikan di Danau Toba saat ini adalah PT Aquafarm Nusantara.
Perusahaan penanaman modal asing ini sudah enam tahun membudidayakan ikan nila di Danau Toba.
Dia juga mendesak Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara agar mengumumkan secara transparan ke publik tentang kondisi riil tingkat pencemaran air di Danau Toba.
"Danau Toba harus diselamatkan dari ancaman pencemaran lingkungan, sebelum menimbulkan dampak buruk yang dapat merugikan masyarakat," ujarnya.
Keberadaan Danau Toba dengan panorama yang indah, katanya, lebih tepat dikembangkan dan dikemas secara baik agar menjadi pusat wisata yang benar-benar menarik dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara.
Dikatakannya, kedulian pemerintah bersama para pemangku kepentingan membenahi kawasan wisata Danau Toba dipastikan akan mampu memberi dampak positif secara nyata bagi masyarakat setempat, industri jasa pariwisata dan devisa. (antara)
SUMBER
Komentar
Posting Komentar