Etalase Geopark (taman bumi) Danau Toba di Bakkara


HUMBAHAS – Etalase Geopark (taman bumi) Danau Toba di Bakkara, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, dinilai sangat memenuhi segala unsur untuk ditetapkan menjadi lokasi wisata geopark. Baik dari sisi historis, maupun proses pembentukan geologinya pasca meletusnya Gunung Toba sekitar 74.000 tahun lalu.
Hal itu diungkapkan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Ir Gagarin Sembiring, Jumat (2/11) saat melakukan kunjungan ke Bakkara dan Kantor Bappeda Humbahas, bersama dengan pengurus komunitas Jendela Toba. “Dari geotrek (lintasan geologi) ekspedisi yang kami lakukan baru-baru ini, terdapat batu-batu gamping berusia ratusan juta tahun di Bakkara sebelum meletusnya Gunung Toba. Di samping itu, penemuan batu gamping yang disebabkan oleh Kaldera (fitur vulkanik yang terbentuk dari jatuhnya tanah setelah letusan vulkanik) letusan Danau Toba ke tiga di Porsea, juga banyak ditemukan di Bakkara,” ujar Gagarin.
Ia menjelaskan, wilayah Bakkara yang berbentuk tapal kuda merupakan sebuah sejarah yang hingga kini masih perlu penelitian lebih mendalam, terutama dari sudut sejarah geologinya. ”Jadi, hal itu dikuatkan dengan penemuan pasir besi di Bakkara. Jadi, Bakkara lebih cocok menjadi etalase goepark Danau Toba dibanding daerah lain di kawasan Danau Toba,” sebutnya.
Namun, ia menyayangkan penataan lokasi wisata di Bakkara saat ini yang condong merusak keindahan alam yang sudah berusia ribuan tahun, seperti kawasan objek wisata Aek Sipangolu. ”Saya sangat tidak setuju kalau di Aek Sipangolu itu dibuat kolam renang. Apalagi kolam renangnya dibuat dipinggir aliran mata air Aek Sipangolu. Karena disana sebelumnya terdapat bebatuan yang sudah berusia ratusan atau bahkan jutaan tahun. Kenapa tidak di pesisir Danau Toba itu saja dibuat?” tandasnya.
Lebih lanjut, Gagarin memaparkan, bahwa konsep wisata green village lebih sesuai diterapkan di Bakkara. ”Jadi, dengan potensi yang ada di Bakkara, maka goepark Danau Toba lebih cocok di pusatkan di Bakkara jika nantinya UNESCO menetapkan Danau Toba menjadi lokasi wisata geopark,” imbuhnya.
Terkait hal itu, Kepala Bappeda Humbahas Saul Situmorang SE MSi mengatakan, bahwa konsep yang ditawarkan pihak Jendela Toba sangat berpotensi untuk dilaksanakan di Bakkara. ”Ini merupakan konsep yang bagus, dan atas niat yang tulus untuk turut serta membangun daerah ini. Jadi, kita harus menindaklanjuti apa yang ditawarkan pihak Jendela Toba ini,” ujar Saul.
Saul menjelaskan, dari hasil paparan pihak komunitas Jendela Toba, pihaknya menilai, terdapat empat konsep positif. ”Ada empat konsep positif yang ditawarkan oleh piahk Jendela toba ini, di antaranya menurut saya konsep geopark untuk wisata, konsep konservasi, konsep edukasi kepada masyarakat, serta pemberdayaan ekonomi kerakyatan,” imbuhnya.

Komentar

Postingan Populer