Kota Kecil Di Awal Desember


Kota Kecil Di Awal Desember
Jhon Fawer Siahaan
/1/
Desember di kotamu Mengarungi jalan yang lama tak kau tempu Kota menjemputmu dengan mereka yang berkata mari kita berjalan sebelum senja menyapa malam Bercerita tentang jerit anak rantau untuk sedikit pengertian tentang jalannya hidup Seungkap kata manis kita jalin untuk sebuah harap padamu Malam pun tiba mari kita bercerita tentang luka sebab siang telah usai Engkau menutup wajahmu dengan malam Karena siang begitu jujur unuk mengungkap kata Kita pisah dengan kata yang belum usai dan sedikit luka yang kau tanam malam itu.
/2/
Malam berkabut debu dijalan berliku dan tak beraspal sambut sapa darimu. Kau tak begitu tua tapi hidup terlalu cepat membuatmu tua, kita permisi sebelum kau berangkat pada anak istri, tak usah kau menunggu jika malam tak mengudangku datang aku akan istrihat sejenak di seberang sembari berharap pundi-pundi untuk sedikit lagi tuk esok. Mungkin hidup begitu menakutkan bagimu sedikit pesan yang kau titipkan dengan badan ringkih kau berceloteh tentang saudaramu yang tidak lagi ada dua hari yang lalu dan tentang anakmu. Debu menyapu malam itu sembari celotehmu terbang bersama ke angkasa. Kau terlalu capek sudah hingga kadang kau tak lagi bercerita di jalanan sepi. Sedikit takut kau gambar padaku kala aku bertannya masih jauh.  Ditengah jalan kau mengajakaku menyeruput segelas kopi untuk penghilang rasamu, tapi malam telah cukup larut, kita harus sampai di kota sebelum terlalu larut.
/3/
Kita berjalan di ruas-ruas jalan untuk sedikit rupiah hari ini, menikmati senja, bersama debu dalam becek jalanan, beriring pemancing di pinggir jalan mewarnai kota di kala senjamu, mungkin bak pancing kita harus bersabar menunggu dan terus menungu akan janji mereka yang belum mereka tepati semenjak negeri ini terlahir. Walau terkadang pahit.
/4/
Ah kotaku sedikit kering semenjak mereka datang berduyun-duyun kemari, mereka mengubah kotaku dan perladanganku, dimana-mana kau melihat mereka yang siap menganga, dan ingin segera mengusir kami, tuan-tuan itu aku tak tahu datanngnya dari mana, sungguh asing mereka di hadapaku. Kita belum merdeka…

Tanjungleidong, 01 Desember 2012

Komentar

Postingan Populer